Perbankansyariah.umsida.ac.id-Program Studi Perbankan Syariah Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) terus mengukuhkan perannya sebagai pusat kajian unggul di bidang ekonomi syariah. Salah satu penelitian terbaru yang dilakukan oleh tim akademisi Perbankan Syariah Umsida mengulas tentang pengelolaan aset produktif dan pengendalian Non-Performing Financing (NPF) dalam mendukung pertumbuhan laba bank syariah, dengan studi kasus pada Bank BCA Syariah.
Baca Juga:E-Banking Syariah di Kalangan Mahasiswa: Inovasi Digital dalam Mencapai Maqasid Syariah
Aset Produktif, Pilar Pertumbuhan Laba Bank Syariah
Hasil penelitian dari Perbankan Syariah Umsida menunjukkan bahwa aset produktif merupakan komponen vital dalam mendorong pertumbuhan laba bank syariah. Studi pada Bank BCA Syariah selama periode 2018–2022 mencatat peningkatan signifikan dalam aset produktif, yang mencapai pertumbuhan 23,4% pada tahun 2022.
Dosen Perbankan Syariah Umsida, yang juga menjadi salah satu peneliti, menjelaskan bahwa optimalisasi aset produktif mampu meningkatkan kapasitas pembiayaan tanpa mengorbankan stabilitas keuangan. “Aset produktif tidak hanya menjadi motor penggerak laba, tetapi juga mencerminkan kemampuan bank dalam mengelola investasi strategis secara efisien,” paparnya.
Penelitian ini juga menyoroti bahwa sebagian besar peningkatan aset produktif berasal dari sektor pembiayaan produktif dan investasi strategis. Hal ini menjadi bukti konkret bahwa pengelolaan aset yang cermat dapat mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.
Tantangan dan Kendali NPF di Bank Syariah
Non-Performing Financing (NPF) atau pembiayaan bermasalah adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh bank syariah dalam menjaga kestabilan profitabilitas. Berdasarkan data penelitian, rasio NPF di Bank BCA Syariah selama lima tahun terakhir berhasil dikelola dengan baik, tetap berada di bawah ambang batas 5% yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Keberhasilan ini tidak lepas dari penerapan strategi mitigasi risiko yang komprehensif, termasuk evaluasi kredit yang ketat dan pemantauan aktif terhadap debitur. Salah satu dosen Perbankan Syariah Umsida menjelaskan, “Dengan menjaga NPF tetap rendah, bank tidak hanya melindungi stabilitas keuangan, tetapi juga menciptakan kepercayaan yang lebih besar di kalangan nasabah.”
Pada tahun 2022, Bank BCA Syariah mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 34,5%. Angka ini menjadi bukti bahwa pengelolaan NPF yang efektif dapat memberikan dampak positif langsung terhadap pertumbuhan laba.
Peran Perbankan Syariah Umsida dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
Penelitian ini tidak hanya memberikan kontribusi penting bagi pengembangan praktik perbankan syariah di Indonesia, tetapi juga menjadi bukti nyata komitmen Perbankan Syariah Umsida dalam mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan industri. Program studi ini secara konsisten membekali mahasiswa dengan pengetahuan yang mendalam dan relevan, memastikan mereka memahami dinamika ekonomi syariah secara holistik.
Dekan Fakultas Agama Islam Umsida, Dr Imam Fauji Lc MPd., menyampaikan apresiasinya terhadap penelitian ini. “Sebagai salah satu pusat unggulan di bidang perbankan syariah, kami terus mendukung pengembangan riset yang memberikan solusi nyata bagi industri keuangan syariah. Ini adalah bagian dari kontribusi Umsida untuk kemajuan ekonomi berbasis syariah di Indonesia,” tuturnya.
Mahasiswa Perbankan Syariah Umsida juga dilibatkan dalam penelitian dan diskusi mendalam terkait pengelolaan aset produktif dan NPF. Hal ini bertujuan agar mereka dapat memahami teori dan praktik di dunia nyata. Salah satu mahasiswa menyampaikan, “Melalui penelitian seperti ini, kami mendapatkan wawasan tentang bagaimana mengelola risiko dan memaksimalkan potensi aset bank syariah.”
Membuka Jalan Menuju Masa Depan Perbankan Syariah
Penelitian ini menjadi refleksi dari semangat inovasi dan kolaborasi yang diusung oleh Program Studi Perbankan Syariah Umsida. Dengan fokus pada pengelolaan aset produktif dan pengendalian NPF, penelitian ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi industri, tetapi juga mempertegas posisi Umsida sebagai pusat pendidikan ekonomi syariah yang terpercaya.
Baca Juga:FAI Umsida Lepas 11 Mahasiswa ke UniSZA Malaysia dalam Program Student Mobility
Melalui pendekatan yang berorientasi pada solusi nyata, Perbankan Syariah Umsida berharap dapat terus memberikan kontribusi signifikan dalam membangun masa depan industri keuangan syariah yang lebih tangguh dan berdaya saing global. Dengan dukungan riset berkualitas, program ini menjadi pilihan tepat bagi generasi muda yang ingin berkarir di sektor ekonomi berbasis syariah.
Sumber:FN Khasanah, D Krisnaningsih – Jurnal Tabarru’: Islamic Banking and Finance, 2024