Perbankansyariah.umsida.ac.id – Teliti Easy Wadiah Bank BSI, Mahasiswa & Dosen Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali menunjukkan kontribusi ilmiahnya melalui penelitian strategis yang mengkaji penerapan analisis SWOT dalam strategi pemasaran syariah. Penelitian ini mengambil studi kasus di Bank Syariah Indonesia (BSI) Kantor Cabang Sidoarjo Jenggolo, dengan fokus pada produk unggulan mereka, yakni tabungan Easy Wadiah.
Baca Juga: Gadai Emas Solusi Alternatif UMKM Menghadapi Fluktuasi Harga Emas
Penelitian ini dilakukan oleh Yulia Ratna Anggraini dan Fitri Nur Latifah SE MESy, yang merupakan mahasiswa aktif di Prodi Perbankan Syariah Umsida. Hasil kajian ini dipublikasikan di Jurnal Tabarru’: Islamic Banking and Finance edisi Mei 2024.
Easy Wadiah: Tabungan Syariah yang Semakin Diminati
Tabungan Easy Wadiah merupakan salah satu produk simpanan BSI yang menggunakan akad wadiah yad dhamanah. Produk ini memiliki keunggulan utama berupa bebas biaya administrasi, kemudahan transaksi digital, serta setoran awal yang ringan. Hal inilah yang mendorong pertumbuhan signifikan jumlah nasabah tabungan Easy Wadiah setiap harinya.
Namun, peningkatan minat ini tentu tidak terlepas dari strategi pemasaran syariah yang diterapkan secara efektif oleh pihak BSI, terutama dalam hal promosi, kemitraan, dan digitalisasi layanan.
Strategi Pemasaran Syariah: Membangun Kepercayaan dan Relevansi Produk
Dalam perspektif Islam, pemasaran bukan hanya soal keuntungan semata, tetapi juga tentang keadilan, kejujuran, dan tanggung jawab sosial. Prinsip inilah yang dijadikan dasar oleh BSI KC Sidoarjo Jenggolo dalam menyusun strategi pemasarannya. Penelitian ini mengungkap bahwa BSI menerapkan strategi segmentasi pasar, targeting, positioning, serta bauran pemasaran 7P yang meliputi:
- Product: Menyediakan layanan berbasis syariah dengan fitur unggulan seperti kemudahan transaksi dan bebas administrasi.
- Price: Menawarkan biaya yang sangat terjangkau, bahkan hampir tanpa beban bagi nasabah.
- Place: Lokasi kantor yang strategis dan terintegrasi dengan kawasan pendidikan serta fasilitas publik.
- Promotion: Menggunakan media sosial, banner, dan sponsorship untuk menyebarluaskan informasi produk.
- People: Pelayanan ramah dan Islami oleh petugas, termasuk customer service dan teller.
- Process: Prosedur pembukaan rekening yang cepat dan bisa dilakukan melalui aplikasi BSI Mobile.
- Physical Evidence: Lingkungan kantor yang bersih, nyaman, dan representatif untuk pelayanan jasa keuangan.
Analisis SWOT: Mengukur Kekuatan, Tantangan, dan Peluang
Untuk memperkuat efektivitas strategi pemasaran, BSI juga perlu memahami posisi produknya melalui pendekatan SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). Berikut adalah ringkasan temuan dari penelitian ini:
- Kekuatan: Bebas biaya admin, kemudahan akses digital, keamanan dana, dan kemitraan luas.
- Kelemahan: Terbatasnya fasilitas ATM, pembukaan rekening via aplikasi yang masih membingungkan sebagian nasabah.
- Peluang: Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap produk halal, pertumbuhan komunitas hijrah, dan potensi kerja sama dengan lembaga pendidikan.
- Ancaman: Persaingan ketat dari bank konvensional dan syariah lain yang menawarkan produk serupa, serta rendahnya literasi masyarakat terhadap akad wadiah.
Dampak Nyata Strategi Pemasaran terhadap Pertumbuhan Nasabah BSI
Penelitian ini mencatat bahwa peningkatan jumlah nasabah Easy Wadiah di BSI KC Sidoarjo Jenggolo terus mengalami pertumbuhan. Hal ini tidak lepas dari kesuksesan strategi promosi yang dilakukan secara menyeluruh dan konsisten. Di sisi lain, kualitas layanan yang diberikan turut meningkatkan kepuasan dan loyalitas nasabah, menjadi kekuatan utama BSI dalam membangun citra sebagai bank syariah terpercaya.
Mahasiswa peneliti juga menekankan bahwa inovasi produk dan penguatan nilai syariah menjadi keunggulan kompetitif BSI yang mampu menarik kalangan muda, pelajar, hingga ibu rumah tangga yang membutuhkan sistem keuangan yang aman, sederhana, dan tanpa riba.
Sebagai kesimpulan, penulis merekomendasikan agar BSI terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang akad wadiah dan manfaat tabungan syariah. Selain itu, penguatan infrastruktur digital dan layanan pelanggan juga harus ditingkatkan untuk menjawab tantangan pasar yang kian kompetitif.
Prodi Perbankan Syariah Umsida mengapresiasi penelitian ini karena sejalan dengan visi pendidikan yang ditanamkan, yakni menghasilkan lulusan yang tidak hanya memahami teori ekonomi syariah, tetapi juga mampu melakukan analisis strategis yang aplikatif.
Baca Juga: Pengumuman UTS Genap 2024/2025: FAI Umsida Siap Sukseskan Evaluasi Akademik
Dengan kajian seperti ini, mahasiswa Perbankan Syariah tidak hanya menjadi pengamat, tetapi juga penggerak inovasi dan kontribusi nyata dalam industri keuangan syariah nasional.
Sumber: Yulia Ratna Anggraini & Fitri Nur Latifah. 2024. Jurnal Tabarru’: Islamic Banking and Finance, Vol. 7 No. 1
Penulis:AHW