Perbankansyariah.umsida.ac.id– Tarian Nusantara Modern Tabola Bale dari Himpunan Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah (HIMA Pesya) menjadi salah satu penampilan yang paling menarik perhatian dalam Forum Ta’aruf Mahasiswa (Fortama) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) 2025.
Penampilan yang penuh energi ini menjadi salah satu momen paling berkesan dalam rangkaian acara Fortama yang berlangsung pada Sabtu (27/9/2025) di Aula KH Mas Mansyur GKB 2 Umsida.
Tarian Tabola yang dibawakan oleh tujuh penari ini berhasil menggabungkan elemen tradisional dengan sentuhan modern, menciptakan nuansa yang segar namun tetap mempertahankan esensi budaya Indonesia. Selain menjadi hiburan, tarian ini juga memiliki pesan mendalam mengenai pelestarian budaya dan kebersamaan dalam kehidupan kampus.
Menghadirkan Keberagaman Budaya Melalui Tarian

Penampilan Tabola bale dalam Fortama 2025 bukan hanya sekadar hiburan semata, tetapi juga sebagai media untuk mengenalkan keberagaman budaya Indonesia kepada mahasiswa baru. Tarian ini menggabungkan gerakan dinamis yang penuh ekspresi dengan irama yang memikat, menjadikannya sarana edukasi yang menyenangkan. Mahasiswa baru yang hadir pun terkesan dengan kreativitas yang ditampilkan oleh tim tari, yang mengangkat semangat kebersamaan dan kekompakan dalam setiap gerakannya.
Ketujuh penari yang tampil dengan mengenakan kostum yang menggabungkan unsur tradisional dan modern memperlihatkan bagaimana seni tari dapat menyampaikan pesan moral dengan cara yang menyentuh hati. Penampilan ini menunjukkan bahwa generasi muda, meskipun terpapar teknologi modern, tetap peduli dan mencintai warisan budaya bangsa.
Seorang penari dari HIMA PBA menyampaikan, “Kami ingin menunjukkan bahwa seni tari tradisional tetap relevan dan bisa dikembangkan dengan cara-cara yang lebih modern, tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya asli.”
Tarian Sebagai Sarana Penyampaian Nilai Islami

Di balik hiburan yang disuguhkan, Tarian Tabola juga memiliki pesan moral yang kuat. Sebagai bagian dari Fakultas Agama Islam, FAI Umsida berkomitmen tidak hanya untuk mencetak mahasiswa yang unggul dalam bidang akademik, tetapi juga yang memiliki karakter Islami yang kuat. Tarian ini mencerminkan nilai-nilai tersebut, dengan menekankan pada pentingnya menjaga keharmonisan, kebersamaan, dan rasa tanggung jawab terhadap budaya bangsa.
Dr Ida Rindaningsih, M.Pd., Dekan FAI Umsida, mengungkapkan bahwa acara seperti ini menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai Islami sekaligus memperkenalkan mahasiswa baru pada pentingnya keberagaman budaya. “Kami berharap melalui kegiatan seni seperti tarian ini, mahasiswa dapat mempelajari pentingnya integrasi antara ilmu pengetahuan, seni, dan nilai-nilai agama dalam kehidupan mereka,” ujar Dr Ida.
Meninggalkan Kesan Mendalam di Hati Mahasiswa Baru
Penampilan Tabola bale di Fortama FAI 2025 menyisakan kesan mendalam bagi para mahasiswa baru. Selain sebagai hiburan, tarian ini berhasil menyentuh hati para peserta dengan pesan-pesan moral yang disampaikannya. Banyak di antara mahasiswa baru yang merasa terinspirasi dan terdorong untuk lebih menghargai budaya Indonesia yang kaya akan warisan seni.
Seorang mahasiswa baru dari Program Studi Perbankan Syariah mengatakan, “Penampilan tarian ini memberi saya wawasan baru tentang bagaimana kita bisa menjaga dan melestarikan budaya kita, sambil tetap mengikuti perkembangan zaman. Ini adalah contoh bagaimana seni bisa menjadi medium dakwah yang efektif dan relevan bagi generasi muda.”
Melalui penampilan ini, Fortama 2025 tidak hanya menjadi ajang pengenalan kampus, tetapi juga kesempatan untuk memperkenalkan, merayakan, dan melestarikan budaya Indonesia dalam berbagai bentuk seni.
Baca Juga: Dekan FAI Umsida Tekankan Fortama FAI 2025 Jadi Pintu Kesuksesan Akademik dan Spritual
Tarian Tabola bale berhasil menunjukkan bahwa seni adalah salah satu cara terbaik untuk membangun kebersamaan, menghormati keberagaman, dan memperkaya pengalaman hidup di kampus.
Penulis: Akhmad Hasbul Wafi