Perbankansyariah.umsida.ac.id – Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menekankan bahwa niat atau intensi berzakat merupakan faktor kunci dalam menentukan dampak zakat terhadap kesejahteraan muzakki (pemberi zakat).
Baca Juga: Pengaruh Zakat Terhadap Kesejahteraan Muzakki di Jawa Timur
Dengan memfokuskan perhatian pada variabel intensi berzakat, studi ini membuktikan bahwa niat yang tulus untuk berzakat dapat membawa perubahan signifikan dalam kesejahteraan material maupun spiritual seseorang.
Temuan ini dihasilkan dari penelitian yang dilakukan oleh Rania Salsabila dan Masruchin, yang melibatkan 107 responden muzakki di bawah naungan Lembaga Amil Zakat (LAZISMU) Jawa Timur. Melalui pendekatan kuantitatif dan pengolahan data menggunakan perangkat lunak SPSS, penelitian tersebut berhasil menunjukkan bahwa niat yang kuat dalam membayar zakat mampu memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup muzakki.
Definisi Niat dalam Berzakat
Menurut penelitian ini, niat dalam berzakat bukan hanya sekadar tindakan fisik mengeluarkan sebagian harta, tetapi mencakup orientasi hati untuk mencari ridha Allah SWT dan membantu sesama. Niat yang kuat berfungsi sebagai penggerak utama bagi muzakki untuk secara konsisten membayar zakat dan merasa bahwa mereka telah memenuhi kewajiban agama dengan benar.
Secara etimologis, niat (intensi) memiliki makna keinginan yang disertai dengan perbuatan untuk mewujudkannya. Dalam perspektif Islam, niat berzakat adalah keinginan tulus untuk melaksanakan perintah Allah dengan kesadaran penuh bahwa zakat adalah kewajiban yang memberi manfaat bagi diri sendiri sekaligus orang lain.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada Theory of Planned Behavior (TPB) yang dikembangkan oleh Ajzen. Teori ini menjelaskan bahwa perilaku seseorang, termasuk dalam berzakat, dipengaruhi oleh tiga aspek utama: sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan persepsi kontrol perilaku. Dalam konteks zakat, ketiga aspek ini dapat memperkuat dorongan batin untuk menunaikan zakat secara rutin.
Dampak Positif Terhadap Kesejahteraan Muzakki
Penelitian ini menemukan bahwa semakin kuat niat berzakat yang dimiliki seseorang, semakin besar pula dampaknya terhadap kesejahteraan yang dirasakan. Muzakki dengan niat tulus untuk membantu sesama lebih cenderung merasa bahagia, tenang, dan puas secara batin.
Dampak ini tidak hanya dirasakan pada aspek spiritual, tetapi juga material. Dari sisi spiritual, muzakki merasakan ketenangan jiwa karena telah melaksanakan kewajiban agama sekaligus berkontribusi dalam mengurangi kesenjangan sosial. Dari sisi material, keberkahan dalam harta yang tersisa menjadi salah satu manfaat yang diyakini datang dari zakat yang ditunaikan dengan ikhlas.
Selain itu, niat berzakat yang kuat juga dapat mengurangi tingkat kecemasan dan stres. Perasaan bahwa harta digunakan untuk tujuan yang benar dan bermanfaat bagi orang lain menciptakan rasa kepuasan hidup yang lebih tinggi. Penelitian ini bahkan mencatat bahwa muzakki yang berzakat dengan niat yang benar memiliki tingkat kebahagiaan dan kepuasan hidup yang lebih baik dibandingkan mereka yang membayar zakat sekadar untuk memenuhi kewajiban formal.
Pengaruh Niat terhadap Masyarakat
Niat berzakat yang baik tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga memberi pengaruh positif bagi masyarakat secara luas. Ketika muzakki melaksanakan zakat dengan niat yang tulus, penyaluran zakat menjadi lebih efektif dan tepat sasaran. Hal ini dapat membantu mengentaskan kemiskinan, memperkuat solidaritas sosial, dan menciptakan masyarakat yang lebih harmonis.
Bagi lembaga amil zakat, temuan ini menjadi dasar penting untuk meningkatkan program edukasi kepada masyarakat. Edukasi yang menekankan pada pentingnya niat dalam berzakat dapat memotivasi muzakki untuk berzakat dengan kesadaran penuh, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara optimal baik oleh pemberi maupun penerima zakat.
Lazismu Jawa Timur, misalnya, disarankan untuk terus mengembangkan strategi sosialisasi yang tidak hanya fokus pada kewajiban zakat secara hukum Islam, tetapi juga membangun kesadaran akan nilai spiritual dan sosial dari zakat. Dengan demikian, muzakki akan terdorong untuk menjadikan zakat sebagai bagian dari gaya hidup yang memberi manfaat berkelanjutan bagi masyarakat.
Baca Juga: Pendaftaran Yudisium Gelombang 4 FAI Umsida Dibuka, Segera Daftarkan Dirimu!
Penelitian ini menyimpulkan bahwa memperkuat niat berzakat adalah langkah strategis dalam meningkatkan kesejahteraan muzakki. Niat yang tulus akan mendorong seseorang untuk berzakat secara konsisten, yang pada akhirnya berkontribusi pada terciptanya kesejahteraan sosial yang lebih merata.
Sumber: Rania Salsabila, Masruchin, Pengaruh Intensi dan Kegunaan Berzakat terhadap Kesejahteraan Muzakki di Lazismu Jawa Timur, AT-TAWASSUTH: Jurnal Ekonomi Islam, Volume VIII No. II, 2023.
