Perbankansyariah.umsida.ac.id – Minat mahasiswa Sidoarjo untuk menjadi nasabah bank syariah masih rendah meskipun Indonesia berpopulasi Muslim terbesar di dunia. Penelitian Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengidentifikasi beberapa faktor utama yang memengaruhi kurangnya minat ini, termasuk pemahaman tentang kesyariahan, sistem bagi hasil, dan kualitas pelayanan.
Baca Juga:Peran Sertifikasi Halal dalam Menjamin Keamanan Produk dan Mendukung Industri Perbankan Syariah
Minat Mahasiswa terhadap Bank Syariah
Di tengah perkembangan pesat perbankan syariah di Indonesia, penelitian ini menunjukkan bahwa minat mahasiswa di Sidoarjo untuk menjadi nasabah bank syariah masih terbatas. Bank syariah, yang beroperasi berdasarkan prinsip Islam, diharapkan menjadi pilihan utama masyarakat Muslim di Indonesia. Namun, penelitian oleh Fakultas Agama Islam Umsida menemukan bahwa pemahaman mahasiswa terhadap prinsip perbankan syariah belum merata, memengaruhi keputusan mereka untuk menjadi nasabah.
Penelitian ini mencakup 99 mahasiswa dari lima universitas di Sidoarjo dengan pendekatan kuantitatif. Berdasarkan data yang diperoleh, ditemukan bahwa kurangnya minat ini tidak disebabkan oleh satu faktor saja, melainkan melibatkan berbagai aspek. “Pemahaman yang mendalam tentang sistem perbankan syariah ternyata memengaruhi sikap mahasiswa dalam memilih bank,” ujar salah satu peneliti dari Umsida. Bank syariah memiliki sistem bagi hasil, berbeda dari bank konvensional yang menggunakan sistem bunga. Namun, kurangnya pemahaman mengenai hal ini mengurangi minat mahasiswa menjadi nasabah bank syariah.
Faktor-faktor yang Membuat Minat Mahasiswa Rendah terhadap Bank Syariah
Penelitian Umsida mengidentifikasi tiga faktor utama yang memengaruhi rendahnya minat mahasiswa Sidoarjo untuk menjadi nasabah bank syariah:
-Pemahaman tentang Kesyariahan: Meskipun mahasiswa Muslim memahami pentingnya prinsip syariah, mereka merasa kurang informasi tentang bagaimana prinsip tersebut diterapkan dalam perbankan. Banyak yang belum memahami bahwa bank syariah menawarkan sistem yang berbeda dari bank konvensional, yang berbasis bunga. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa pemahaman kesyariahan tidak berdampak langsung terhadap minat mahasiswa untuk menjadi nasabah bank syariah.
-Sistem Bagi Hasil: Sistem bagi hasil menjadi salah satu daya tarik utama bank syariah karena sesuai dengan prinsip Islam yang menghindari riba. Namun, banyak mahasiswa yang masih beranggapan bahwa sistem bagi hasil memberikan keuntungan lebih rendah daripada bunga di bank konvensional. Penelitian ini menunjukkan bahwa sistem bagi hasil memiliki pengaruh positif terhadap minat mahasiswa. Namun, fluktuasi hasil membuat sebagian mahasiswa merasa kurang tertarik, terutama jika mereka mengharapkan keuntungan yang lebih pasti.
-Kualitas Pelayanan: Layanan yang diberikan bank syariah sering kali dianggap serupa dengan bank konvensional. Namun, penelitian ini menemukan bahwa kualitas pelayanan yang baik menjadi faktor penarik utama bagi mahasiswa untuk memilih bank syariah. Bank syariah perlu meningkatkan standar pelayanan untuk bersaing dengan bank konvensional, terutama dalam hal kecepatan dan ketepatan layanan.
Dengan mempertimbangkan ketiga faktor ini, Umsida menyarankan agar bank syariah di Sidoarjo lebih aktif dalam memberikan edukasi mengenai prinsip dan keuntungan yang ditawarkan oleh perbankan syariah, termasuk menjelaskan konsep bagi hasil secara lebih mendetail.
Langkah Bank Syariah untuk Meningkatkan Minat Mahasiswa
Dari hasil penelitian ini, Fakultas Agama Islam Umsida memberikan beberapa rekomendasi bagi bank syariah agar dapat meningkatkan minat mahasiswa di Sidoarjo menjadi nasabah. Pertama, bank syariah perlu melakukan edukasi publik yang lebih mendalam mengenai prinsip dan manfaat perbankan syariah. Sosialisasi melalui seminar, media sosial, dan kampanye digital bisa menjadi langkah efektif untuk mencapai tujuan ini.
Kedua, bank syariah harus meningkatkan daya tarik produk dengan menawarkan sistem bagi hasil yang lebih kompetitif dan memberikan pemahaman yang jelas kepada nasabah tentang cara kerja sistem ini. Dengan menyoroti kelebihan sistem bagi hasil dibandingkan bunga di bank konvensional, bank syariah dapat menarik minat mahasiswa yang menginginkan keuntungan sesuai prinsip Islam.
Ketiga, peningkatan kualitas pelayanan juga menjadi prioritas. Bank syariah di Sidoarjo diharapkan dapat bersaing dalam hal layanan pelanggan, termasuk kecepatan layanan, keramahan, dan aksesibilitas layanan perbankan. Bank syariah perlu menyiapkan karyawan yang memahami prinsip syariah dan memberikan pengalaman layanan yang profesional kepada nasabah.
Baca Juga:8 Hal yang Dipelajari di Jurusan Perbankan Syariah dan Perbedaannya dengan Perbankan
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan minat mahasiswa terhadap perbankan syariah dapat meningkat secara signifikan. Penelitian ini menjadi acuan penting bagi bank syariah untuk memahami dan menjawab kebutuhan calon nasabah dari kalangan mahasiswa.
Sumber:EV Maretha, FN Latifah, M MasruchinĀ – Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 2022
Penulis:AHW