Perbankansyariah.umsida.ac.id – Prestasi kembali ditorehkan oleh salah satu dosen Program Studi Perbankan Syariah (PBS) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).
Baca Juga: Kerja Sama Perbankan Syariah Umsida dan KB Bank Syariah Perkuat Pembelajaran dan Magang Industri
Dr Fitri Nur Latifah SEI, MSEI dinyatakan lolos dan berhak menerima Hibah Risetmu (Riset Muhammadiyah) Batch IX Tahun 2026 yang diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan tinggi dan Pengembangan (Diktilibang) PP Muhammadiyah.
Dalam skema Abdimas tersebut, beliau mengusulkan proposal berjudul “Pelatihan Pemanfaatan Platform Digital dan AI dalam Manajemen Bisnis serta Pemasaran Produk Ibu Aisyiyah.” Proposal ini menjadi salah satu dari empat proposal terpilih dari FAI Umsida yang siap diimplementasikan pada tahun berjalan.
Mendorong Kemandirian Ekonomi Perempuan melalui Digitalisasi
Dalam penelitiannya, Dr Fitri menekankan pentingnya literasi digital bagi pelaku usaha perempuan, khususnya kader dan anggota Ibu Aisyiyah yang selama ini aktif dalam kegiatan ekonomi kreatif. Menurutnya, perkembangan teknologi tidak bisa lagi dipisahkan dari strategi pemasaran dan manajemen bisnis modern, termasuk di sektor UMKM berbasis komunitas keagamaan.
Melalui hibah ini, Dr Fitri akan fokus mengembangkan model pelatihan yang memadukan dua aspek penting:
- Pemanfaatan platform digital, seperti marketplace, manajemen toko online, otomasi administrasi keuangan berbasis aplikasi, serta strategi branding melalui media sosial; dan
- Penggunaan Artificial Intelligence (AI) untuk meningkatkan kapasitas pemasaran, mulai dari pembuatan konten promosi berbasis AI, analisis tren konsumen, hingga optimalisasi layanan pelanggan secara otomatis.
“Banyak pelaku usaha Ibu Aisyiyah yang memiliki produk berkualitas, namun belum memahami bagaimana memaksimalkan teknologi digital untuk meningkatkan nilai jual dan jangkauan pasar. Riset ini hadir sebagai solusi praktis agar mereka naik kelas secara ekonomi,” jelas Dr Fitri dalam kesempatan wawancara internal.
Selaras dengan Visi Ekonomi Syariah dan Penguatan Literasi Digital
Proposal ini dinilai memiliki relevansi kuat dengan perkembangan ekonomi syariah berbasis komunitas dan pemberdayaan perempuan. Selain itu, topik pelatihan yang mengintegrasikan AI dianggap selaras dengan kebutuhan UMKM masa kini, termasuk upaya meningkatkan daya saing usaha halal di ranah digital.
Dalam rancangannya, Dr Fitri juga memasukkan pendekatan community empowerment, yaitu penguatan kapasitas secara berkelanjutan melalui:
- Workshop tatap muka dan pendampingan intensif,
- Modul pelatihan digital berbasis syariah,
- Evaluasi peningkatan kompetensi peserta,
- Implementasi pemasaran nyata melalui platform digital,
- Monitoring keberlanjutan usaha setelah pelatihan.
Proyek ini diharapkan dapat menjadi model pengabdian yang dapat direplikasi oleh komunitas lain, terutama kelompok pemberdayaan perempuan di lingkungan Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Wujud Komitmen PBS Umsida Dukung Produk Penelitian dan Abdimas
Ketua Program Studi Perbankan Syariah menyambut baik capaian tersebut. Menurutnya, prestasi Dr Fitri menunjukkan konsistensi dosen PBS Umsida dalam menghasilkan karya penelitian dan pengabdian yang aplikatif, sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Tidak hanya menambah kontribusi akademik, hibah ini juga menjadi bukti bahwa dosen PBS Umsida terus berupaya memberikan dampak nyata, khususnya dalam penguatan ekonomi masyarakat berbasis syariah dan pemanfaatan teknologi,” ungkapnya.
Beliau juga menambahkan bahwa riset ini relevan dengan perkembangan kurikulum Perbankan Syariah yang menekankan literasi digital, kewirausahaan syariah, dan inovasi produk keuangan syariah. Mahasiswa nantinya juga berpeluang dilibatkan dalam proses implementasi lapangan sebagai bagian dari pengalaman proyek berbasis penelitian dan Abdimas.
Arah Dampak dan Harapan
Melalui hibah Risetmu Batch IX 2026 ini, Dr Fitri berharap hasil penelitiannya bukan hanya menjadi bentuk laporan akademik, tetapi benar-benar mampu menciptakan perubahan perilaku bisnis para pelaku usaha Ibu Aisyiyah. Mulai dari peningkatan omzet, penguatan branding, hingga kemampuan adaptasi terhadap kompetisi pasar digital.
“Kunci dari pemberdayaan adalah keberlanjutan. Jika kader Aisyiyah semakin percaya diri dan mampu mengelola bisnis secara profesional, maka manfaat ekonomi yang dihasilkan akan berdampak pada keluarga, komunitas, dan masyarakat luas,” ujarnya.
Baca Juga: Prof Syafiq Ajak Wisudawan Umsida Berjuang dengan Semangat Rahmatan Lil ‘Alamin
Dengan capaian ini, Program Studi Perbankan Syariah Umsida semakin menunjukkan komitmennya dalam mendukung penelitian dan pengabdian yang solutif, visioner, dan berorientasi pada transformasi digital ekonomi syariah.
Penulis: Akhmad Hasbul Wafi












