Perbankansyariah.umsida.ac.id – Perkembangan teknologi digital dalam sektor keuangan terus melaju pesat, termasuk dalam dunia Mobile Banking. Hal ini menjadi fokus kajian penting yang dilakukan oleh dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FAI Umsida), Lukita Nova Azzara dan M. Ruslianor Maika, melalui penelitian berjudul Applications Artificial Intelligence (AI) and Machine Learning (ML) in the Mobile Banking Services Industry: A Bibliometric Review, yang dipublikasikan di Ekspektra: Journal of Business & Management.
Baca Juga: UMKM Lebih Tertib Finansial: Dosen Umsida Dorong Pemanfaatan Pembukuan Digital di Sidoarjo
Penelitian ini mengkaji secara mendalam bagaimana Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML) telah mengubah lanskap layanan mobile banking global, serta mengidentifikasi tren publikasi ilmiah terkait dalam lima tahun terakhir menggunakan metode bibliometric analysis.
Lonjakan Tren Artificial Intelligence dalam Mobile Banking
Dalam hasil penelitiannya, Lukita dan Ruslianor menemukan bahwa penggunaan AI dan ML di dunia mobile banking mengalami peningkatan signifikan, terutama pada tahun 2023 hingga 2024. Berdasarkan data dari Scopus Database, terdapat 283 publikasi terkait tema ini dalam rentang 2018–2024.
Analisis menunjukkan bahwa AI dan ML banyak diterapkan untuk meningkatkan efisiensi layanan perbankan digital, mulai dari penggunaan chatbot untuk layanan pelanggan, biometrik untuk autentikasi transaksi, hingga analisis data pelanggan untuk personalisasi layanan.
Salah satu hasil menarik yang ditemukan adalah bahwa sebagian besar publikasi berasal dari India, diikuti oleh Amerika Serikat dan Inggris. Sementara itu, Indonesia tercatat masih berada di peringkat ke-10 dalam jumlah publikasi di bidang ini, menandakan perlunya dorongan riset dan pengembangan lebih lanjut di tingkat nasional, termasuk di sektor keuangan syariah.
Chatbot, Biometrik, dan Personalization: Masa Depan Mobile Banking
Menurut penelitian ini, fitur chatbot berbasis AI kini menjadi komponen wajib dalam aplikasi mobile banking, menggantikan sebagian besar interaksi layanan manual. Chatbot mampu memberikan solusi cepat, interaktif, dan efisien terhadap pertanyaan atau masalah nasabah.
Selain itu, penggunaan biometrik seperti pengenalan wajah dan sidik jari telah menjadi metode utama dalam mengamankan transaksi mobile banking, mengurangi risiko fraud, dan meningkatkan kenyamanan nasabah.
Dengan teknologi Machine Learning, bank juga mampu melakukan personalized banking, yaitu menyesuaikan layanan dan produk yang ditawarkan berdasarkan perilaku dan preferensi individu pengguna. Ini memungkinkan terciptanya pengalaman bertransaksi yang lebih relevan, cepat, dan aman.
Bagi sektor Perbankan Syariah, perkembangan ini menjadi peluang besar untuk meningkatkan pelayanan berbasis nilai syariah yang lebih adaptif terhadap kebutuhan generasi digital.
Implikasi Bagi Dunia Perbankan Syariah
Penelitian ini menjadi penting dalam konteks pengembangan layanan mobile banking syariah. Penerapan AI dan ML dapat membantu mempercepat transformasi digital di sektor keuangan syariah dengan tetap menjaga prinsip keadilan, transparansi, dan kepercayaan.
Sebagai contoh, penerapan AI dapat meningkatkan layanan konsultasi keuangan syariah berbasis chatbot, mempercepat proses validasi transaksi berbasis akad syariah dengan sistem biometrik, hingga membantu melakukan risk management berbasis analisis data nasabah.
“Perbankan syariah harus berani berinovasi dengan teknologi AI dan ML, namun tetap menjaga prinsip syariah yang menjadi dasar bisnisnya. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang besar,” ujar tim peneliti dalam kesimpulan kajiannya.
Penelitian ini menegaskan bahwa adopsi teknologi AI dan ML di sektor mobile banking bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan di era digital saat ini. Dengan bibliometric analysis, tren riset menunjukkan peningkatan yang masif dan membuka peluang kolaborasi antara industri perbankan, dunia akademik, dan pemerintah.
Bagi Program Studi Perbankan Syariah Umsida, hasil riset ini menjadi rujukan strategis untuk memperkuat kurikulum berbasis teknologi keuangan, menyiapkan lulusan yang mampu memahami sekaligus menerapkan inovasi digital dalam layanan keuangan syariah masa depan.
Penulis:AHW